Langsung ke konten utama

Kapolda Papua Heran Hoax Lebih Dipercaya Dibanding Imbauan Pemerintah

Kapolda Papua Heran Hoax Lebih Dipercaya Dibanding Imbauan Pemerintah
Jayapura - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw mengaku heran lantaran berita palsu atau hoax yang beredar di dunia maya lebih dipercaya dibanding imbauan dari pemerintah. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan yang harus diselesaikan.

"Saya pikir ini jadi tantangan kita bersama untuk kita ikuti seperti apa permasalahan yang sedang ada di lingkungan kita. Saya pribadi merasa sedikit tertantang karena itu kok bisa secepat itu mereka percaya dengan berita seperti itu dan mengabaikan pernyataan atau imbauan ajakan daripada pemangku kepentingan berturut-turut dari pemerintah pusat, pemprov, pemkab itu udah berusaha tetapi juga tidak terlalu mengikuti," ujar Paulus di Hotel Grand Alisson, Sentani, Jayapura, Selasa (1/9/2019).

"Mereka lebih banyak lebih suka dengan berita-berita yang diviralkan dari medsos. Saya pikir tantangan bagi kita generasi tua katakan untuk melihat generasi milenial sekarang dalam mengekspresikan pikiran mereka," sambungnya.

Hal itu disampaikan Paulus saat membuka acara 'Focus Group Discussion: Memperkuat Keterpaduan Antar Elemen Masyarakat dalam Melawan Berita Hoax Guna Menjaga Kedamaian di Tanah Papua'. Acara itu dihadiri para pemangku adat dan tokoh agama Papua.

Dia kemudian memberi contoh dari hoax yang membuat heboh. Salah satunya hoax terkait rasisme sehingga menyebabkan 3.000 mahasiswa dan pelajar Papua pulang kampung gara-gara merasa tidak nyaman.

"Sekarang luar biasa karena dampak dari perkataan rasis yang dilemparkan di Surabaya tanggal 15, ya 15 Agustus kalau tidak salah itu berangkai dari Malang, kemudian tanggal 17 terjadilah viral berita hoax itu berita yang menghebohkan sekarang kita rasakan ada sejumlah mahasiswa pelajar yang sudah kembali ke tanah Papua karena merasa tak aman nyaman dan sebagainya katanya begitu yang kurang-lebih terdata lebih 3.000-an," kata Paulus.

sumber : https://news.detik.com/berita/d-4728843/kapolda-papua-heran-hoax-lebih-dipercaya-dibanding-imbauan-pemerintah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gempa M 5,2 Guncang Kuta Selatan Bali, Tidak Berpotensi Tsunami

Jakarta  -  Gempa  berkekuatan magnitudo (M) 5,2 mengguncang Kuta Selatan,  Bali . Gempa tidak berpotensi tsunami. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) melalui situs resminya menyebutkan gempa terjadi pada pukul 03.27 WIB, Rabu (20/11/2019). Pusat gempa ada pada kedalaman 10 km. Pusat gempa berada di 513 km barat daya  Kuta Selatan , Bali. Titik lokasi gempa berada di 12,96 Lintang Selatan (LS) dan 113,23 Bujur Timur (BT). "Tidak berpotensi tsunami," tulis  BMKG . Belum ada informasi terkait kerusakan akibat gempa, termasuk ada-tidaknya korban. Namun BMKG mengingatkan adanya potensi gempa susulan. "Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tutur BMKG. (lir/gbr) SUMBER:  https://news.detik.com/berita/d-4791142/gempa-m-52-guncang-kuta-selatan-bali-tidak-berpotensi-tsunami

FPMB Kembali Laporkan Sukmawati ke Bareskrim

Jakarta  - Forum Pemuda Muslim Bima (FPMB) kembali melaporkan  Sukmawati Soekarnoputri  ke  Bareskrim Polri . Pernyataan Sukmawati yang membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Sukarno dianggap sebagai penodaan agama. "Kita laporkan Sukmawati Soekarnoputri berkaitan dengan terjadinya kegundahan di masyarakat, khususnya umat muslim. Jadi dari Sabang sampai Merauke ini umat muslim gundah akibat perilaku yang dilakukan Sukmawati dengan melakukan penodaan terhadap agama," kata kuasa hukum FPMB, Dedi Junaedi, di Bareskrim Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (19/11/2019). Dedi mengatakan laporan kali ini terkait ucapan Sukmawati yang saat berpidato beberapa waktu lalu. FPMB melaporkan Sukmawati karena membandingkan  Alquran  dengan  Pancasila . "Jadi membandingkan Nabi Muhammad dengan bapaknya,  Sukarno , kemudian membandingkan antara Pancasila dengan Alquran. Itu jelas bagi kami, kami ternodai," ucapnya. Kuasa hukum FPMB,...